Selasa, 29 November 2011






LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

MATERI PRAKTIKUM
“ IDENTIFIKASI JARINGAN PADA HEWAN “

Hari / Tanggal Praktikum : Senin, 14 Novenber 2011

BIDANG KONSENTRASI
“ TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI “




Di Susun Oleh :

SURANTO
RIZKA AMALIA ZIDDA
MUDRIKATUL SAFURA
DESI AMALIA KUSUMA DEWI
SITI JULAIKHA




DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN
POLITEKNIK VEDCA JOINT PROGRAM POLIJE
Jl. Jangari KM. 14 Sukajadi, Karangtengah Kotak Pos 138 CIANJUR 43202, Tlp. 0263-285003 Fax. 0263-285026 E-mail:info@vedca.net Website:www.vedca.net








KATA PENGANTAR        


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepad kita sekalian, sehinga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta melaksanakan tugas dan kewajiban dibidang masing – masing. Semoga kita semua selalu mendapat petunjuk dan perlindungan-Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin-Nya, Alhamdulillah niat dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Laporan Praktikum” dapat tersusun dengan baik.
Selanjutnya pada kesempatan ini penyusun setulus hati menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Wawan Buntaran, STP yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Ilmu Biologi.
Laporan ini di susun dengan bahasa sederhana berdasarkan berbagai literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori yang di bahas. Kendati demikian, tak ada gadingyang tak retak. Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya, penyusun berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, dan sumbangsih untuk kemajuan perkembangan Ilmu Biologi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Cianjur, 21 November 2011
PENYUSUN





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR­­­­­­­______________________________________      i
DAFTAR ISI_____________________________________________     ii
BAB I PENDAHULUAN___________________________________     1
A. Latar Belakang__________________________________________     1
B. Tujuan Praktikum________________________________________     1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA______________________________     2
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM_______________________     4
A. Alat___________________________________________________     4
B. Bahan_________________________________________________     4
BAB IV PEMBAHASAN___________________________________     5
BAB V PENUTUP_________________________________________     6
A. Kesimpulan_____________________________________________     6
B. Saran__________________________________________________     6
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Bahan dasar penyusun semua organisme adalah SEL. Sel merupakan unit terkecil dari organisme yang dapat melaksanakan fungsi hidup sendiri dan dapat bereproduksi.
Sel – sel yang bentuk dan fungsinya sama akan memnyusun JARINGAN. Sel – sel dalam tubuh tidak semuanya sama. Namun, selama perkembangannya beberapa sel berspesialisasi ( berdiferensiasi ) membentuk jaringan tertentu untuk melaksanakan fungsi tertentu. Jaringan – jaringan akan membentuk ORGAN. Organ – organ akan bekerja sama membentuk SISTEM ORGAN dan membentuk ORGANISME.
Hewan bersel satu memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan hewan yang bersel banyak. Seluruh aktivitas hidup hewan bersel satu dilakukan oleh dan di dalam sel itu sendiri. Sementara pada hewan bersel banyak, aktivitas hidupnya selain berlangsung di dalam sel – sel, juga melibatkan struktur yang lebih kompleks. Struktur kompleks tersebut di bentuk oleh sel – sel yang telah terspesialisasi membentuk suatu struktur yang lebih khusus untuk melaksanakan fungsi – fungsi yang khusus pula.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah mempelajari ciri – ciri jaringan epithel dan memahami struktur histologis macam – macam jaringan epithel pada hewan melalui identifikasi jaringan epithelium.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Jaringan tersusun oleh sel – sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Perubahan sel menjadi jaringan melaui proses spesialisasi. Spesialisasi adalah proses perubahan bentuk dan fungsi sel.
Jaringan Epithelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga dan saluran baik di luar maupun di dalam tubuh.
Sel – sel jaringan epithelium melekat pada membran dasar ( yang terbuat dari jaringan ikat ). Membran dasar mengandung serat kolagen yang tertanam dalam matriks. Fungsi membran dasar adalah untuk menyokong jaringan epithelium.
Jaringan epithelium yang melapisi lapisan terluar tubuh disebut epidermis; jaringan epithelium yang membatasi organ dalam disebut endothelium; jaringan epithelium yang membatasi rongga disebut mesothelium.
Ciri jaringan epithelium adalah sel – selnya tersusun sangat rapat sehingga tidak ada ruang antar sel. Ada tiga macam bentuk sel epithelium, yaitu epithelium pipih, epithelium kubus dan epithelium batang.
Berdasarkan jumlah lapisan penyusunnya, sel epithelium dibedakan menjadi sel epithelium sederhana dan sel epithelium berlapis.

1. Epithelium Sederhana
Sel epithelium sederhana tersusun atas selapis sel saja, contohnya adalah :
a. Sel Epithelium Pipih Sederhana, misalnya pada peritonium dan pembuluh darah.
b. Sel Epithelium Kubus Sederhana, misalnya pada saluran ginjal.
c. Sel Epithelium Batang Sederhana, misalnya pada lambung dan usus halus

2. Epithelium Berlapis
Epithelium berlapis tersusun atas beberapa lapis sel. Fungsi epithelium berlapis adalah sebagai pelindung. Epithelium berlapis lebih kuat menghadapi kerusakan dibandingkan sel epithelium selapis.
Jenis – jenis epithelium berlapis berdasarkan bentuk lapisan permukaan bebasnya dibagi menjadi epithelium pipih berlapis, epithelium kubus berlapis, epithelium batang berlapis dan epithelium transisional.

a. Epithelium Pipih Berlapis
Epithelium pipih berlapis antara lain terdapat di selaput lendir di rongga mulut, vagina, esophagus dan permukaan kulit. Fungsi epithelium ini sebagai pelindung karena tebal dan keratinisasinya tinggi.
b. Epithelium Kubus Berlapis
Epithelium kubus berlapis terdapat dalam saluran kelenjar keringat. Ada beberapa Ahli Biologi yang menggolongkan lapisan – lapisan sel pada testis dan ovarium kedalam epithelium kubus berlapis.
c. Epithelium Batang Berlapis
Epithelium batang berlapis terdiri atas lapisan sel – sel kecil berbentuk batang yang bersambungan. Epithelium ini terdapat pada beberapa permukaan oragan lembab yang membutuhkan lebih banyak perlindungan, misalnya dalam saluran trakea manusia.
d. Epithelium Transisional
Disebut epithelium transisional karena lapisan sel – sel permukaannya tidak termasuk golongan epithelium pipih, kubus, maupun batang. Ciri – cirri epithelium transisional adalah mempunyai sel – sel basal yang menyerupai epithelium batang dan diatasnya terdapat sel – sel poligonal. Epithelium transisional terdapat di saluran urin.





BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM


Dalam praktikum ini, kami diberi tugas untuk mengidentifikasi letak jaringan epithel pada hewan yaitu Ayam dan Ikan serta mengamatinya dibawah Mikroskop. Setelah jaringan epithel terlihat dengan bantuan mikroskop lalu menggambar jaringan tersebut beserta keterangannya serta disusun dalam suatu Laporan Praktikum.
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kita menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Setelah apa yang dibutuhkan telah siap maka kita dapat melakukan praktikum dengan pertama – tama mengambil atau memotong sedikit bagian dari organ tubuh ayam ( disini dikhususkan pada kelenjar air liur ayam ) dan organ tubuh ikan ( disini dikhususkan pada ginjal ikan ). Kemudian letakkan dikaca preparat untuk dapat di identifikasi dengan bantuan mikroskop. Setelah terlihat gambar sel epitel dari mikroskop kemudian digambar di lembar praktikum guna bahan menyusun laporan praktikum.

A. Alat
ü  Pisau Bedah
ü  Pinset
ü  Mikroskop dan perlengkapannya

B. Bahan
ü  Organ Tubuh Ayam
ü  Organ Tubuh Ikan





BAB IV
PEMBAHASAN


1.      Identifikasi Jaringan Epithel Pada Kelenjar Air Liur Ayam
Mengambil Kelenjar Air Ludah Ayam yang sebelumnya telah ditempatkan di kaca preparat, kemudian mengamatinya di bawah mikroskop. Setelah diamati di bawah mikroskopdapat terlihat gambar sebagai berikut :
 


Epithel Batang Berlapis




2.      Identifikasi Jaringan Epithel Pada Ginjal Ikan
Seperti pada prosedur identifikasi pada Kelenjar Air Ludah Ayam, pada Ikan pun sama dengan mengambil objek yang akan diidentifikasi yaitu Ginjal Ikan yang sebelumnya telah ditempatkan di kaca preparat, kemudian mengamatinya di bawah mikroskop. Setelah diamati di bawah mikroskopdapat terlihat gambar sebagai berikut :
 

Epithel Kubus Selapis






BAB V
P E N U T U P


A. Kesimpulan
Jaringan tersusun atas sel – sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Perubahan sel menjadi jaringan melalui proses spesialisasi, yaitu proses perubahan bentuk dan fungsi sel.
Jaringan epithelium tersusun atas sel – sel epithelium yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel. Menurut bentuknya, sel epithelium dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu epithelium pipih, epithelium kubus dan epithelium batang. Menurut banyaknya lapisan penyusun, jaringan epithelium dibagi menjadi epithelium selapis dan epithelium berlapis.

B. Saran
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja serta memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi guna memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan praktikum.





DAFTAR PUSTAKA


D. A. Pratiwi, Dra, dkk. 2003. Buku Penuntun Biologi, Jakarta: Erlangga.



i
ii
1
2
3
4
5
6

Syair As-Sa'di Asy-Syairazi_


Orang yang kucintai bertanya saat aku mengunjunginya_
Siapa yang berdiri didepan pintu?_ Jawabku, aku_
Katanya, kau salah kenalkan diri ketika dipisahkan didalamnya_
Setahun telah berlalu dan tatkala aku mendatanginya_
Ku ketuk pintu dengan melemahkannya_
Dia bertanya kepadaku, siapa engkau?_
Kujawab, kelihatan hanya engkau didepan pintu_
Dia berkata padaku, kau telah tepat kenalkan diri_
Dan kau tahu makna cinta, masuklah_


"Sesungguhnya kematian terus mendekati kita, dan dunia terus meninggalkan kita. Maka, jadilah kalian anak - anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak - anak dunia. Sesungguhnya, hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab, dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal."

( Ali bin Abi Thalib )

Manfaat Goji Berry : "Awet Muda Itu, Mudah"


Terutama untuk perempuan, proses penuaan biasa jadi salah satu isu besar di samping berat badan dan kondisi kesehatan lainnya. Banyak cara yang di tempuh untuk awet muda, seperti pemakaian kosmetik, obat – obatan atau bahkan operasi plastik.
Sebetulnya, ada cara yang lebih natural dan mudah, untuk mendapatkan rahasia awet muda. Seperti yang dilakukan Kaisar dan Permaisuri dari Dinasti China sejak ribuan tahun yang lalu, dengan mengkonsumsi Goji Berry. Apa sih sebetulnya Goji Berry itu?

Goji Berry, Super Fruit dari Himalaya
Buah berukuran kecil dengan warna merah mencolok ini, di kenal juga dengan nama Lycium barbarum dan diketahui memiliki kadar nutrisi paling tinggi dibandingkan buah lain yang ada di muka bumi. Kandungan nutrisi seperti apa yang dimiliki Super Fruit ini?

Anti-aging
Dalam Goji Berry, terdapat LBP ( Lycium Barbarum Polysaccharides ) yang hanya ada dalam Goji Berry.
LBP ini, memiliki anti-aging yang memibantu menjaga pertumbuhan sel, meningkatkan perbaikan DNA, menghambat proses penuaan, menjadikan tubuh bugar serta membuat wajah terlihat lebih segar dan awet muda.

Antioksidan
Selain anti-aging, perlindungan antioksidan dengan kadar lebih tinggi dari pada buah Plum dan Pomegranate, juga terdapat dalam Goji Berry. Antioksidan ini, berperan penting dalam menangkal radikal bebas, menguatkan system imunitas tubuh dan melindungi kesehatan dan ketajaman mata.

Vitamin C
Tidak hanya anti-aging dan antioksidan, Goji Berry juga diketahui kaya akan nutrisi lain seperti vitamin C. Bahkan, kandungan tinggi vitamin C pada Goji Berry tercatat 500 kali lebih banyak dari pada buah lainnya.


Senin, 28 November 2011

Masihkah Pertanian Indonesia Menyimpan Harapan?_


A.      Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian. Keadaan seperti ini menuntut kebijakan sektor pertanian yang disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan yang terjadi di lapangan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut kesejahteraan bangsa.
Perkembangan pertanian di Indonesia apabila ditelusuri dari waktu ke waktu mengalami berbagai pasang surut. Bidang pertaian sebagai dasar perekonomian kerakyatan yang pada awalnya sangat diandalkan dalam menopang sendi – sendi pembangunan bangsa, pada akhirnya mengalami berbagai gejolak permasalahan. Penyebabnya adalah berbagai kebijakan yang justru menciptakan keadaan yang tidak menguntungkan bagi para petai. Kebijakan – kebijaka yang di tempuh oleh pemerintah dan diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan pertanian malah bermuara pada permasalahan yang sangat kompleks. Kebijakan – kebijakan tersebut hanya memberatkan para petani sebagai mayoritas pelaku di bidang pertanian. Upaya – upaya yang di tempuh dalam mensejahterakan kehidupan para petani di anggap belum berhasil. Karena dalam mengambil keputusan, pemerintah kurang berpihak kepada kaum petani dan cenderung merugikan petani.

B.      Realitas Keadaan Pertanian di Indonesia
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa keadaan pertanian di Indonesia tidak terlepas dari unsur – unsur penguasaan tanah sebagai faktor produksi yang penting dan berpengaruh luas terhadap tingkat kemakmuran rakyat. Berdasarkan Sensus Pertanian 1993, tanah yang dimiliki petani kurang dari satu hektar berjumlah 22.856.254 jiwa atau sekitar 84% dari total kepemilikan tanah pertanian, dengan proporsi tanah yang dikuasai sekitar 31%. Sementara petani yang memliki tanah lebih dari satu hektar berjumlah 4.421.746 jiwa atau sekitar 16% dari total kepemilikan tanah pertanian dengan proporsi tanah yang dikuasai sekitar 69%. Di sisi kehidupan lainnya, ada 9.054 juta jumlah rumah tangga buruh tani. Realitas ini menurut hasil Sensus Pertanian tahun 1993. Untuk saat ini, dan dapat dibayangkan bagaimana perkembanganya.
Realitas kehidupan sosial petani di Indonesia hendaknya perlu dipikirkan sebagai wacana dalam mewujudkan suatu pola pembangunan yang berkeadilan dan bertanggung jawab. Kenyataan obyektif yang senantiasa harus diperhatikan ialah 1) sekitar 70% rkyat kita hidup dipedesaan, 2) hampir 50% dari total angkatan kerja nasional, rakyat kitan menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian, dan 3) sekitar 80% rakyat yang hanya mengenyam pendidikan formal paling tinggi selama enam tahun. Proses – proses pembangunan hendaknya tidak mengabaikan realitas sosial-ekonomi yang telah diuraikan di atas dalam menciptakan pemerataan pembangunan di semua wilayah. Paradigma yang mengandalkan trickle down effect telah terbukti gagal dalam mewujudkan pemerataan hasil – hasil pembangunan. Hendaknya pembangunan ke depan diletakkan dalam bingkai growth through equity, yakni suatu pertumbuhan yang didahului oleh pemerataan. Namun, konsekuensi pilihan politik pembangunan seperti ini mesti pula di dukung oleh pranata – pranata sosial yang efektif dan demokratis.
Usaha – usaha pemerintah dalam meningkatkan pendapatan petani, seperti menaikkan harga dasar gabah (HDG) justru di sambut pesimistis oleh para petani padi. Hal ini disebabkan oleh masalah klasik: setiap kenaikan HDG pasti diikuti oleh lonjakan harga kebutuhan pokok petani, seperti pupuk dan sarana produksi lainnya. Disinilah sesungguhnya salah satu akar penyebab terus merosotnya nilai tukar (terms of trade) manusia tani Indonesia selama ini. Sudah jamak diketahui bahwa merosotnya pendapatan petani padi adalah karena kita menganut pola kebijakan pangan murah (cheap food policy) unuk mendukung industrialisasi tanpa akar yang kukuh. Desakan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membebaskan impor beras di Tanah Air yang semakin memperparah keadaan petani padi kita, sebenarnya mempunyai dua tujuan ganda. Pada satu sisi, hal ini memungkinkan industrialis menekan upah riil. Di sisi lainnya, kebijakan ini akan membuka pasar bagi ekspor biji – bijian negara maju.

C.      Banyak Peluang
Banyak peluang yang bisa kita tangkap dari bidang pertanian. Kalau kita serius dan mau menekuni maka inilah potensi besar yang bisa di pakai untuk membangun negeri ini. Persoalannya, sadarkah bangsa ini akan potensi yang dimilikinya? Maukah bangsa ini mengakui bahwa dari pertanian bangsa ini akan bisa meraih kemajuannya?
Pertanian rupanya tidak di anggap sebagai bidang yang bisa membawa bangsa ini meraih kemajuan. Pertanian tidak di anggap sebagai sesuatu bidang yang bisa memberikan kebanggaan. Sejak era BJ Habibie, bangsa Indonesia seakan lupa pada akarnya. Seakan – akan hanya kemajua di bidang teknologi dan kemajua di bidang industri manufaktur sajalah yang bisa membawa Indonesia masuk dalam golongan negara industri baru. Jutaan dollar dana pembangunan dicurahkan untuk meraih impian itu. Berdirilah industri – industri yang di sebut sebagai industri strategis seperti industri pesawat terbang, industri perkapalan dan banyak industri besar lainnya.
Majukah Indonesia dengan itu? Masukkah Indonesia ke dalam kelompok negara industri baru? Terbukti tidak. Justru dengan industri – industri itulah perekonomian Indonesia terpuruk. Sekarang industri – industri itu ibarat hidup enggan, mati tak mau. Dipaksakan bertahan, kemampuan keuangan negara tidak mencukupi. Namun, ketika hendak di tutup menimbulkan gejolak kemarahan dan berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran.
Impian untuk membangun perekonomian seperti negara – negara barat membuat negeri ini benar – benar melupakan pembangunan pertaniannya. Kebijakan di bidang moneter yang ditandai dengan liberalisasi perbankan membuat pembangunan pertanian seperti tidak lagi di pandang. Padahal pengalaman banyak negara menunjukkan bahwa pertanian bukanlah bidang yang tidak terhormat. Dengan di topang pembangunan pertaniannya, banyak negara bisa maju. Bukan hanya maju, tetapi masyarakatnya bisa ikut terlibat manikmati pembangunan.

D.      Kemauan Berpolitik
Setelah krisis ekonomi 1998 dan resesi yang belum juga berakhir, pilihan bagi Indonesia tidak bisa lain kecuali berpaling ke pembangunan pertanian. Melalui pembangunan pertanian maka persoalan pertama yang seringkali menimbulkan banyak permasalahan baru, yakni pengangguran, bisa diselesaikan. Barulah setelah itu, Indonesia akan bisa menata kembali impiannya untuk menjadi negara industri baru. Untuk itu, tidak bisa lain yang dibutuhkan adalah kemauan politik. Harus ada keyakinan dari para pengambil keputusan bahwa tulang punggung dari bangsa Indonesia adalah kemurahan hati yang diberikan Sang Maha Pencipta untuk memberikan alam yang begitu kaya. Selanjutnya, dibutuhkan sebuah kebijakan yang sungguh – sungguh memihak kepada pembangunan pertanian. Ada kemudahan dalam pengurusan lahan, kemudahan dalam mendapatkan bibit yang berkualitas dan seragam, kemudahan dalam pengelolaan air dan kemudahan dalam pembiayaan.
Tidaklah mungkin pertanian di bangun tanpa keberpihakan. Tidaklah mungkin pertanian dibandingkan apple to apple dengan industri. Negeri seperti Thailand atau China secara sadar mendirikan Bank Pertanian karena bank ini dibutuhkan untuk membantu perkembangan pertanian. Terbukti, pertanian di kedua negara tersebut bisa menjadi penopang kemajuan negara.
Di mana peran media untuk bisa membuat seluruh bangsa menyadari persoalan itu? Media harus ikut bersuara dan mendudukkan perkara yang sesungguhnya dari arti pembangunan pertanian bagi bangsa Indonesia. Media harus lebih banyak mengangkat mengenai entrepreneur yang berhasil di bidang pertanian. Untuk apa? Untuk juga menyadarkan banyak pihak bahwa berkecimpung di bidang pertanian bukanlah sesuatu yang tidak memiliki harapan. Ketika pertanian dikembangkan menjadi industri, banyak lahir raksasa – raksasa bisnis dari sana.
Selama ini media tertarik oleh paham yang lebih besar. Kalangan media tersilaukan pandangannya oleh kebesaran yang di bangun bidang industri. Oleh karena itu, pemberitaan yang berkaitan dengan pertanian lebih tertuju kepada permasalahan semata. Kepada kesulitan dan kemiskinan yang dialami para petani. Tentunya bukan juga bermaksud untuk mempertentangkan antara pertanian dan industri. Ke dua bidang itu sama – sama dibutuhkan Indonesia untuk bisa menapak maju. Namun, keduanya harus di buat saling menopang sehingga Indonesia bisa menjadi negara industri baru yang di topang oleh pertanian yang tangguh.
Banyak produk pertanian yang dihasilka Indonesia. Mulai dari karet, lada hingga vanilli. Namun, justru negara lain yang memperoleh nama dari produk asal Indonesa itu. Semua itu hanya bisa di perbaiki kalau bangsa Indonesia mau menyadari bahwa bangsa ini bisa besar melalui pertanian. Kebesaran itu tidak bisa di raih hanya dengan kata – kata, tetapi membutuhkan tindakan yang nyata, kerja keras dari seluruh bangsa ini.

E.       Penutup
Seperti kita ketahui bahwa sektor pertanian kita saat ini masih dalam keadaan yang memprihatinkan. Indonesia sebagai negara agraris adalah negara pengekspor dan pengimpor produk pangan terbesar di dunia. Banyak pihak yang mulai khawatir bahwa kita dapat masuk dalam jebakan pangan yang akan membutuhkan waktu lama untuk keuar dari masalah itu. Tantangan masa mendatang dalam penyediaan pangan, peningkatan ekspor dan devisa negara tentu akan semakin berat, terutama berkaitan dengan pertambahan penduduk kita yang masih tinggi dan tingkat pendidikan petani yang masih rendah serta kondisi sumber daya alam kita yang semakin memprihatinkan. Jika kita tidak mampu bangkit untuk meningkatkan kualiatas, kuantitas dan kontinuitas produksi yang memenuhi syarat – syarat pasar global dalam kaitannya dengan perdagangan bebas dunia maka dapat dipastikan produk – produk kita akan semakin terpuruk.
Pekerjaan rumah yang sangat berat tersebut harus dapat segera diselesaikan secara komprehensip dan sistematis dengan mengikutsertakan seluruh komponen bangsa melalui konsep – konsep pembangunan pertanian yang jelas dan terarah. Satu – satunya jalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menjadikan pertanian sebagai platform pembangunan nasional. Indonesia adalah negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Tanah yang subur dan laut yang luas adalah sumber daya hayati yang tidak ternilai harganya. Sumber daya tersebut sampai saat ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, dalam beberapa hal telah dieksploitasi secara berlebihan tanpa mengindahkan kelestarian alam.
Saya yakin pembangunan berbasis sumber daya akan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang kita hadapi saat ini. Dengan konsep dan manajemen yang baik serta komitmen yang tinggi dari pemerintah, pembangunan berbasis pertanian tidak saja akan mengatasi ketersediaan pangan dalam negeri dan mengurangi impor, tetapi juga dapat menghasilkan komoditas ekspor sehingga akan mendatangkan devisa bagi negara, mengatasi kemiskinan dan pengangguran serta mempertahankan stabilitas ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.



Daftar Pustaka
Husodo, S. T, dkk. 2004. Pertanian Mandiri : Pandangan Strategis Para Pakar Untuk Kemajuan Pertanian Indonesia, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta